Senin, 20 Desember 2010

INOVASI KURIKULUM PEMBELAJARAN BERBASIS ICT (INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY) DI SEKOLAH

A. Pendahuluan
Perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technology) yang sangat pesat di era globalisasi ini memberikan pengaruh yang cukup besar dalam berbagai aspek kehidupan. Ciri kehidupan global, yang hampir-hampir menghilangkan sekat geografis ini, ditandai dengan semakin ketatnya persaingan antar wilayah (negara) yang sarat dengan perang penguasaan teknologi tinggi. Amien Rais (2008: 14) menegaskan bahwa globalisasi adalah intensifikasi hubungan sosial tingkat dunia yang mempertemukan berbagai tempat sedemikian rupa sehingga kejadian-kejadian yang terjadi di suatu daerah dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang berlangsung di tempat-tempat yang sangat jauh dan demikian pula sebaliknya.
Menurut Syaefudin Sa’ud (2009: 16) kemajuan ini mengakibatkan terjadinya perubahan sosial masyarakat dari yang semula tradisional ke masyarakat yang maju (modern). Di antara tanda-tanda masyarakat modern ialah kondisi di bidang ekonomi yang makmur, politik lebih stabil, dan terpenuhinya pelayanan pendidikan serta kesehatan. Manusia modern memiliki beberapa karakteristik di antaranya selalu bersikap terbuka, siap menghadapi perubahan sosial, berpandangan luas, mempunyai rasa ingin tahu yang kuat, berorientasi pada masa depan, menghargai keterampilan teknik, serta berwawasan pendidikan.
Pendidikan, mengacu pada konsep yang tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (Sisdiknas) bab I pasal I, adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dari definisi pendidikan di atas bisa simpulkan bahwa pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan juga bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Jika proses pendidikan dilaksanakan dengan fungsi dan tujuan seperti yang dikemukakan di atas, maka dirasa perlu dan harus dipertimbangkan proses pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan dengan menyiapkan kurikulum yang baik. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa tujuan pendidikan yang ingin dicapai akan dapat terlaksana jika alat, isi kurikulum yang dijadikan dasar acuan relevan. Dengan kata lain, ini bisa diartikan bahwa kurikulum dapat membawa kita ke arah tercapainya tujuan pendidikan.
Kurikulum harus selalu dikembangkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat. Rusman (2009: 1) berpendapat bahwa perkembangan yang terkait ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat, berbangsa dan bernegara, maupun isu-isu di dalam dan di luar negeri merupakan tantangan yang harus dipertimbangkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, pemerintah pusat maupun daerah harus mampu dengan cepat menjawab tantangan-tantangan tersebut untuk direalisasikan dalam program pendidikan di wilayahnya. Senada dengan pendapat Rusman, Sumantri (1994: 25) menambahkan bahwa pembangunan pada masa kini dan masa yang akan datang menuntut perubahan dan inovasi kurikulum. Sektor pendidikan harus dapat mengantisipasi segala sesuatu yang terjadi pada masa mendatang agar hasil dan produk pendidikan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan laju pembangunan.
Pendidikan sebagai pondasi pembangunan suatu bangsa memerlukan pembahuruan-pembaharuan sesuai dengan tuntutan zaman. Keberhasilan dalam pendidikan selalu berhubungan erat dengan kemajuan suatu bangsa yang berdampak meningkatnya kesejahteraan kehidupan masyarakat. Pada era teknologi tinggi (high technology) perkembangan dan transformasi ilmu berjalan begitu cepat. Akibatnya, sistem pendidikan konvensional tidak akan mampu lagi mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Pendekatan-pendekatan modern dalam proses pengajaran tidak akan banyak membantu untuk mengejar perkembangan ilmu dan teknologi jika sistem pendidikan masih dilakukan secara konvensional.
Teknologi merupakan segala suatu hasil budaya (daya kreasi dan inovasi) manusia yang dapat mempermudah proses kehidupan manusia. Informasi secara mendasar berarti data yang bermanfaat bagi pihak yang membutuhkannya sedangkan data ialah Suatu bentuk fakta atau pengamatan yang mewakili / menggambarkan keadaan obyek. Obyek dapat berupa tempat, orang, benda, dll. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau simbol) tetapi yang universal adalah yang berupa angka dan data dapat juga berupa hal-hal yang sulit terukur; misal sifat, kondisi, situasi, ide, dll. Informasi merupakan data yang telah diorganisasikan kedalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Jadi, yang dimaksud dengan Teknologi Informasi (TI) ialah segala sesuatu budaya (daya kreasi dan inovasi) manusia yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, pengelolaan dan menyampaikan infomasi.
Pada masa lalu Teknologi Informasi yang digunakan berupa goresan/gambar, arsip, telegraf, dan lain – lain. Pada masa kini Teknologi Informasi yang digunakan antara lain berupa komputer, faks, telekonferensi. Tujuan Teknologi Informasi adalah:Memecahkan masalah, membuka kreativitas, efektivitas dan efisiensi Fungsi Teknologi Informasi 1.Menangkap (Capture), 2.Memproses(Processing), 3.Menghasilkan (Generating), 4.Menyimpan (Storage), 5.Mencari Kembali (Retrieval), 6.MelakukanTransmisi(Transmission). Keuntungan Teknologi Informasi : speed,Consistency, Precision, Reliability Teknologi Informasi bermanfaat dalam Berbagai Bidang antara lain; Akuntansi, Finance, Marketing, Produksi atau Manajemen Produksi, Manajemen Sumber Daya Manusia.
Perkembangan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sangat pesat dan berpengaruh sangat signifikan terhadap pribadi maupun komunitas, segala aktivitas, kehidupan, cara kerja, metode belajar, gaya hidup maupun cara berpikir. Oleh karena itu, pemanfaatan TIK harus diperkenalkan kepada siswa agar mereka mempunyai bekal pengetahuan dan pengalaman yang memadai untuk bisa menerapkan dan menggunakannya dalam kegiatan belajar, bekerja serta berbagai aspek kehidupan sehari-hari, bahkan bisa juga dikembangkan menjadi kegiatan wira usaha. Siswa yang telah mengikuti dan memahami serta mempraktekkan TIK akan memiliki kapasitas dan kepercayaan diri untuk memahami berbagai TIK dan menggunakannya secara efektif. Selain dampak positif, siswa mampu memahami dampak negatif, dan keterbatasan TIK, serta mampu memanfaatkan TIK untuk mendukung proses pembelajaran dan memanfatkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dewasa ini semakin banyak situs pertemanan seperti facebook, twitter, friendster, dan myspace yang membuat komunikasi dan saling bertukar informasi semakin mudah. Belum lagi semakin menjamurnya tempat membuat blog gratis di internet seperti wordpress, blogspot, livejurnal, dan multiply. Hal ini membuat kita dituntut bukan hanya mampu mencari dan memanfaatkan informasi saja, tetapi juga mampu menciptakan informasi di internet melalui blog yang kita kelola dan terupdate dengan baik. Di sanalah muncul kreativitas menulis yang membuat orang lain mendapatkan manfaat dari tulisan yang kita buat. Namun sayangnya, kebiasaan menulis dan membaca belum menjadi budaya masyarakat Indonesia, termasuk guru dan siswa di sekolah. Para guru TIK dituntut agar para peserta didiknya mampu memanfaatkan TIK untuk mengembangkan kreativitas menulis.

B. Rumusan Masalah
Dari deskripsi di atas peneliti ingin mengkaji dan melakukan analisis lebih mendalam terkait inovasi kurikulum pembelajaran berbasis ICT dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi itu?
2. Bagaimanakah aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi di sekolah?
3. Bagaimanakah peran guru dalam aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi di sekolah?
C. Pembahasan
1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.
Tidak bisa dipungkiri komputer digunakan di berbagai bidang pekerjaan, termasuk dalam dunia pendidikan. Pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), diharapkan dapat membuat perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk TIK. Kita bisa mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif. TIK akan memudahkan kita, mendapatkan ide dengan cepat dan bertukar pengalaman dari berbagai kalangan. Dengan demikian, diharapkan dapat mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga kita dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan TIK secara tepat dan optimal, termasuk implikasinya saat ini dan di masa yang akan datang.
Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:
1. Menyadarkan kita akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi ini sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
2. Memotivasi kemampuan kita agar bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan TIK, sehingga bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan sehari hari secara mandiri dan lebih percaya diri.
3. Mengembangkan kompetensi kita dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari hari.
4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong kita lebih terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari hari.
Saat ini Depdiknas mempunyai program pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara besar besaran. Ada tiga posisi penting Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu:
1. Bidang kejuruan, TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan TIK secara teknis baik hardware dan software masuk dalam kurikum pendidikan. Dibentuknya ICT center di seluruh Indonesia. Untuk menghubungkan sekolah sekolah di sekitar ICT center dibangun WAN (Wireless Area Network) Kota.
2. Pustekkom, sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV pendidikan interaktif, E learning dan E SMA. Program ini bertujuan untuk mempersempit jurang perbedaan kualitas pendidikan antara kota besar dengan daerah.
3. Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional), bertujuan untuk mengintegrasikan kedua program di atas agar terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan semua sekolah di Indonesia.
Melalui TIK, sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya sudah tidak lagi mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran antar sesama kita. Perkembangan TIK memicu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Alangkah wajar bila sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti e-commerce, e-government, e-education, e-learning, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan lainnya yang berbasis TIK.
Dari semua e itu ada yang perlu endapatkan perhatian serius yaitu e-education, dimana kita mempunyai kewajiban untuk mengembangkan TIK dalam proses pembelajaran yang tidak hanya mengajak peserta didik untuk mencari informasi, tetapi juga menciptakan informasi. Mampu saling berkomunikasi dengan menggunakan berbagai aplikasi TIK yang membuat dirinya mampu saling berbagi tentang apa yang disukainya dan apa yang dikuasainya. Membuat mereka mampu memanfaatkan TIK dengan baik.


2. Aplikasi Pembelajaran berbasis ICT di Sekolah
Menghadapi abad ke-21, UNESCO melalui “The International Commission on Education for the Twenty First Century” merekomendasikan pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup) yang dilaksanakan berdasarkan empat pilar proses pembelajaran, yaitu: Learning to know (belajar untuk menguasai. pengetahuan) Learning to do (belajar untuk menguasai keterampilan ), Learning to be (belajar untuk mengembangkan diri), dan Learning to live together (belajar untuk hidup bermasyarakat). Untuk dapat mewujudkan empat pilar pendidikan di era globalisasi informasi sekarang ini, para guru sebagai agen pembelajaran perlu menguasai dan menerapkan TIK dalam pembelajaran di sekolah.
Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke, di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, dan (5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Di sinilah peran guru untuk membuat kurikulumnya sendiri yang dapat membuat peserta didik beajar secara aktif.
Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin popuper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media TIK khususnya internet. Menurut Rosenberg (2001), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu: (1) e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi, (2) pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar, (3) memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional. Sejalan dengan perkembangan TIK itu sendiri pengertian e-learning menjadi lebih luas yaitu pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, video tape, transmisi satellite atau komputer (Soekartawi, Haryono dan Librero, 2002).
Saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruc-tion), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated Learning System), LCC (Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing, WBT (Web-Based Training), dan sebagainya.
Selain e-learning, potensi TIK dalam pembelajaran di sekolah dapat juga memanfaatkan e-laboratory dan e-library. Adanya laboratorium virtual (virtual lab) memungkinkan guru dan siswa dapat belajar menggunakan alat-alat laboratorium atau praktikum tidak di laboratorium secara fisik, tetapi dengan menggunakan media komputer. Perpustakaan elektronik (e-library) sekarang ini sudah menjangkau berbagai sumber buku yang tak terbatas untuk bisa diakses tanpa harus membeli buku/sumber belajar tersebut.
Sebenarnya, ada empat level pemanfaatan TIK untuk pendidikan menurut UNESCO, yaitu: Level 1: Emerging - baru menyadari pentingnya TIK untuk pendidikan; Level 2: Applying - baru mempelajari TIK (learning tom use ICT); Level 3: Integrating - belajar melalui dan atau meng-gunakan TIK (using ICT to learn); Level 4: Transforming - dimana TIK telah menjadi katalis efektifitas dan efisiensi pembelajaran serta reformasi pendidikan secara umum.
Salah satu bentuk produk TIK yang sedang “ngetrend” saat ini adalah internet yang berkembang pesat di penghujung abad 20 dan di ambang abad 21. Kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Internet merupakan salah satu instrumen dalam era globalisasi yang telah menjadikan dunia ini menjadi transparan dan terhubungkan dengan sangat mudah dan cepat tanpa mengenal batas-batas kewilayahan atau kebangsaan. Melalui internet setiap orang dapat mengakses ke dunia global untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang dan pada gilirannya akan memberikan pengaruh dalam keseluruhan perilakunya. Dalam kurun waktu yang amat cepat beberapa dasawarsa terakhir telah terjadi revolusi internet di berbagai negara serta penggunaannya dalam berbagai bidang kehidupan. Keberadaan internet pada masa kini sudah merupakan satu kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak terhadap corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Dalam kaitan ini, setiap orang atau bangsa yang ingin lestari dalam menghadapi tantangan global, perlu meningkatkan kualitas dirinya untuk beradaptasi dengan tuntutan yang berkembang. TIK telah mengubah wajah pembelajaran yang berbeda dengan proses pembelajaran tradisional yang ditandai dengan interaksi tatap muka antara guru dengan siswa baik di kelas maupun di luar kelas.


2. Peran guru dalam aplikasi TIK di sekolah
Semua hal itu tidak akan terjadi dengan sendirinya karena setiap siswa memiliki kondisi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Siswa memerlukan bimbingan baik dari guru maupun dari orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran dengan dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Peran guru sebagai pemberi informasi harus bergeser menjadi manajer pembelajaran dengan sejumlah peran-peran tertentu, karena guru bukan satu-satunya sumber informasi melainkan hanya salah satu sumber informasi. Dalam bukunya yang berjudul “Reinventing Education”, Louis V. Gerstmer, Jr. dkk (1995), menyatakan bahwa di masa-masa mendatang peran-peran guru mengalami perluasan yaitu guru sebagai: pelatih (coaches), konselor, manajer pembelajaran, partisipan, pemimpin, pembelajar, dan pengarang. Sebagai pelatih (coaches), guru harus memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi siswa untuk mengembangkan cara-cara pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Guru hanya memberikan prinsip-prinsip dasarnya saja dan tidak memberikan satu cara yang mutlak. Hal ini merupakan analogi dalam bidang olah raga, di mana pelatih hanya memberikan petunjuk dasar-dasar permainan, sementara dalam permainan itu sendiri para pemain akan mengembangkan kiat-kiatnya sesuai dengan kemampuan dan kondisi yang ada. Sebagai konselor, guru harus mampu menciptakan satu situasi interaksi belajar-mengajar, di mana siswa melakukan perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis yang kondusif dan tidak ada jarak yang kaku dengan guru.
Di samping itu, guru diharapkan mampu memahami kondisi setiap siswa dan membantunya ke arah perkembangan optimal. Sebagai manajer pembelajaran, guru memiliki kemandirian dan otonomi yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran. Sebagai partisipan, guru tidak hanya berperilaku mengajar akan tetapi juga berperilaku belajar dari interaksinya dengan siswa. Hal ini mengandung makna bahwa guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi anak, akan tetapi ia sebagai fasilitator pembelajaran siswa. Sebagai pemimpin, diharapkan guru mampu menjadi seseorang yang mampu menggerakkan orang lain untuk mewujudkan perilaku menuju tujuan bersama. Disamping sebagai pengajar, guru harus mendapat kesempatan untuk mewujudkan dirinya sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam berbagai kegiatan lain di luar mengajar. Sebagai pembelajar, guru harus secara terus menerus belajar dalam rangka menyegarkan kompetensinya serta meningkatkan kualitas profesionalnya. Sebagai pengarang, guru harus selalu kreatif dan inovatif menghasilkan berbagai karya yang akan digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Guru yang mandiri bukan sebagai tukang atau teknisi yang harus mengikuti satu buku petunjuk yang baku, melainkan sebagai tenaga yang kreatif yang mampu menghasilkan berbagai karya inovatif dalam bidangnya. Hal itu harus didukung oleh daya abstraksi dan komitmen yang tinggi sebagai basis kualitas profesionaliemenya. Oleh karenanya, guru dituntut untuk membuat buku.
Sayangnya saat ini, masih banyak guru kita yang belum melek TIK atau ICT (Information and Communcation Technology). Mengacu pada hal tersebut di atas, sudah saatnya “GERAKAN MELEK ICT (ICT LITERACY MOVEMENT)” menjadi gerakan nasional yang sama “urgent”nya atau lebih “urgent” dibandingkan dengan GERAKAN KELUARGA BERENCANA di jaman Orde Baru dahulu, jaman Presiden Soeharto. Mudah-mudahan, dengan dibentuknya gerakkan melek ICT di sekolah, para guru dapat memaksimalkan potensi TIK dalam proses pembelajarannya. Pemerintah maupun swasta perlu bekerja sama dalam membantu guru melakukan pelatihan-pelatihan di bidang ICT, seperti penguasaan power point, ngeblog di internet, bikin software untuk bahan ajarnya, seperti menguasai program Macromedia Flash, Camtasia, dan lain sebagainya.
Aplikasi dan potensi TIK dalam pembelajaran di sekolah yang dikembangkan oleh guru dapat memberikan beberapa manfaat antara lain.
a. Pembelajaran menjadi lebih interaktif, simulatif, dan menarik
b. Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit / kompleks
c. Mempercepat proses yang lama
d. Menghadirkan peristiwa yang jarang terjadi
e. Menunjukkan peristiwa yang berbahaya atau di luar jangkauan
Kurikulum TIK yang sekarang ini telah dibuat oleh pusat kurikulum yang bekerjsama dengan Badan standar Nasional (BSNP) adalah kurikulum standar yang terdiri dari SK (Standar Kompetensi), dan KD (Kompetensi Dasar) yang masih harus dikembangkan oleh guru itu sendiri dalam mengaplikasikannya sesuai dengan kondisi sekolah. Guru TIK dituntut untuk membuat kurikulumnya sendiri sesuai dengan SK dan KD dengan berbagai ragam pengayaan yang dimiliki oleh guru di daerahnya masing-masing. Sayangnya, banyak guru yang belum siap membuat kurikulumnya sendiri dan masih banyak guru yang copy and paste dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Padahal dlam KTSP guru diberikan kebebasan untuk berkreativitas dalam memberikan materi pengayaan kepada para peserta didiknya
D. Penutup
Aplikasi dan potensi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membawa pergeseran pandangan tentang pembelajaran dan peran guru dalam proses pembelajaran di sekolah. Penerapan TIK dalam pembelajaran memungkinkan kegiatan belajar mengajar lebih interaktif, simulatif dan lebih menarik. Oleh karena itu guru di era globalisasi informasi ini dituntut untuk mampu menguasai dan mengalipkasikan TIK dalam pembelajaran. Mengajak peserta didik untuk mampu memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mampu meciptakan informasi dengan membangun connecting and sharing.
Perubahan paradigma dalam proses pembelajaran dari pembelajaran konvensional ke pembelajaran yang beriorientasi pada penerapan TIK akan mempercepat peningkatan kualitas pendidikan yang pada akhirnya dapat mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain di dunia. Bagaimanapun banyaknya dampak positif dalam penerapan TIK dalam pembelajaran di sekolah, kita mempunyai tanggungjawab bersama dalam meminimalisasi dampak negatif yang muncul baik secara individual, maupun sosial. Siapa yang menguasai TIK, pasti dia akan menguasai dunia. Kita pun merasakan bahwa masih banyak yang harus disempurnakan untuk memperbaharui kurikulum TIK yang ada di sekolah-sekolah kita. Perlu kerjasama (kolaborasi) antara guru di sekolah dan dosen di perguruan tinggi untuk memperbaiki kualitas kurikulum TIK di Indonesia. Jangan sampai terjadi tumpang tindih materi dalam mengaplikasikan TIK. Semoga struktur dan kultur berjalan seimbang di sekolah-sekolah kita, sehingga aplikasi dan potensi TIK dalam pembelajaran di sekolah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kurikulum yang diharapkan oleh pemerintah.

E. Penutup
Http:// www.wijayalabs.wordpress.com
Rais, Amien. 2008. Agenda Mendesak Bangsa: Selamatkan Indonesia. Yoyakarta: PPSK Press.
Sa’ud, Udin Syaefudin. 2009. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sumantri dkk. 1994. Kurikulum untuk Abad 21. Jakarta: Grasindo

Rabu, 15 Desember 2010

Teks Genre

ANECDOTE
TEXT 1

What a clever boy to paint on the bottom half of the paper! Jimmy did it and it made him famous.
Jimmy started painting when he was three years old. When he was five, he was already very good at it. He painted many beautiful and interesting pictures. People paid a lot of many for them. They said, this boy is going to be famous when he’s little older. Then we’re going to sell these picture for a lot of money.”
Jimmy’s pictures were different from other people’s because he never painted on all of the paper. He painted on half of it, and the other half was always empty.
“That’s very clever,” everybody said” nobody else does that!”
One day somebody bought one of Jimmy’s pictures. Then said to him,” Please tell me this, Jimmy. Why do you paint on the bottom half of your pictures, but not on the top half.?”
“Because I’m small,” Jimmy said, “and my brushes don’t reach very high.”

TEXT 2

Make the anecdote paragraph based on the sentences provided. Arrange them into a correct paragraph in logical order.

1. George bought a small plane.
2. He learned fast and was good at making all kinds of tricks.
3. Mark friend came to visit him.
4. Since then, he did not want to fly anymore.
5. He took Mark up and flew about a half hour.
6. George flew like a mad man.
7. Mark was happy to land safely.
8. Mark thanked to George for two flight: the first and the last.

TEXT 3

Do you speak English?

I had an amusing experience last year.
After I had left a small village in the south of France, I drove on to the next town. On the way, a young man waved to me. I stopped and he asked me for a lift. As soon as he had got into the car, I said good morning to him in French and he replied in the same language.
Apart from a few words, I do not know any French at all. Neither of us spoke during the journey.
I had nearly reached the town, when the young man suddenly said, very slowly. “Do you speak English?” As I soon learnt, he was English himself.

TEXT 4

Jimmy lived in the country, and he loved playing in a very shallow river near his house; but then his father got a job in a big city, and he moved there with his family.
Their new house had a garden, but the garden was very small. Jimmy wasn’t very happy.
“is there a river near there?” he asked his mother on the first morning.
His mother answered,” No, there isn’t, but the there’s a beautiful park near here, Jimmy, and there’s a pool in it. We’ll go there this afternoon.” Then jimmy was happy.
After lunch, Jimmy and his mother went to the park. Jimmy wanted to walk near the pool, but there was a sign in front of it. His mother read to him: “WARNING: this pool is dangerous. 367 people have fallen into it. “ Jimmy looked into the pool carefully. Then he said, “I can’t see them.”


TEXT 5

Orientation When Mary Smith was a student, she always wanted to become a teacher, because she liked children. When she was twenty-one years old, she began teaching in a small school. She was a good teacher, and she laughed a lot with the children in her class. They enjoyed her teaching.
Crisis One day of the girls in her class said to her, “Miss Smith, why does a man’s hair became gray before his mustache and beard do?’
Reaction Mary laughed and answered, “I don’t know, Helen. Why does it become gray before his mustache and beard do?”
Crisis “I don’t know either, Miss Smith,” answered Helen, “but it happened to my father.” The other children in the class laughed when they heard this.
Reaction Then one of the boys said,” I know, Miss Smith! Men’s hair becomes gray first because it’s sixteen years older that their mustaches and beards.”


TEXT 6

Mrs. Green was an old lady. She traveled often and she wasn’t afraid of flying. One day she was going from Chicago to San Francisco in a big plane. There were a lot of empty seats on it.
Mrs. Green’s seat was near a window. There was a young man on the other side of the aisle. He was near a window, too. Mrs. Green looked at the young man several times.
“He’s always looking at the engine outside his window,” she thought. She got up and walked around in the plane for a few minutes. Then she sat down and looked at the young man again.
“Yes,” she thought, “he’s looking at that engine all the time.”
After half an our Mrs. Green went over to him and said, “take a walk around the plane, young man. I’m going to watch that engine for you for a few minutes.”
It was a Saturday morning in May. When Mrs. Edwards opened her curtains and looked out, she smiled and said, “It’s going to be a beautiful day.” She woke her small son up at eight-thirty and said to him, “get up, Teddy. We’re going to go to the zoo today. Wash your hands and face, brush your teeth and eat your breakfast quickly. We’re going to go to New York by train.”
Teddy was six years old. He was very happy now, because he liked going to the zoo very much, and he also liked going by train. He said, “ I dreamed about the zoo last night, Mommy.”
His mother was in hurry, but she stopped and smiled at her small son. “you did, Teddy?” she said.” And what did you do in the zoo in your dream?”
Teddy laughed and answered,” You know Mommy! You were there in my dream too.”




DESCRIPTIVE

TEXT 1
Visit beautiful Bali

Enjoy Bali’s beautiful beaches! Visit the art city of Ubud! Stay in Asia’s finest hotels! Buy beautiful souvenirs! See mount Agung! ……..and much more.
We’ve got it all! Come and see the art shops, the temples, and the exotic dances. Come and try our restaurants.
Call Citra Tour, Tel. 62-31-5087062

TEXT 2
BRAZIL

Does anybody know anything about Brazil? Yes, the football team is one of the best in the world. It has great players like Ronaldo, Ronaldinho, Adriano. Now let me tell you more about Brazil. You know, Brazil is the largest country in South America. And… it’s also the fifth largest country in the world. Does anybody know where is Brazil is? Yes, it’s located in the eastern part of the South Merica. Here……… look at the world map. Remember the compass rose? North…south…east….west.
Now what about the people? They are friendly, outgoing, and they also like to have fun. They’re fun-loving people. Well…if you’ve heard about samba, then you must know that the samba dance is from Brazil. The people love to sing and dance the samba. Oh…yes… they also love to sunbathe…lying on the beach…er… to have their skin tanned…I mean, to make their skin darker.

TEXT 3

Identification
Singapore is an island city of about 4 million people. It’s a beautiful city with lots of parks and open spaces. It’s also a very clean city.

Physical description.
Kinds of building
Most of the people live in high-rise flats in different parts of the island. The business district is very modern, with lots of tall new office buildings. Singapore also has some nice older sections. In Chinatown there are rows of old shop houses. The government buildings in Singapore are very beautiful and date from the colonial days.

Specific characteristics
Singapore is famous for its shops and restaurants. There are many good shopping centers. Most of the goods are duty free. Singapore’s restaurants sell Chinese, Indian, Malay, and European food, and the prices are quite reasonable.

TEXT 4

SAN FRANSISCO

San Francisco is my favorite city in the United States. It is beautiful, clean, not too big, and it has something for everybody. I love the streets and buildings in San Francisco. The streets wind up and down the hills, with a beautiful old brick and wooden houses on either side.
One of my favorite things to do in San Francisco is to ride the cable car. It takes you to most parts of the city. It’s not a very comfortable ride, but it’s exciting and the view you get from the car are wonderful.
And I like the weather in San Francisco. It never gets too cold or too hot. The summers are pleasant. The fresh breezes blow off the ocean and the sky is always blue. It rains quite a lot in the winter, but it never gets very cold.
Another thing I enjoy about the city is the restaurants. The seafood restaurants, with crabs and lobster, are my favorites. You can also great Chinese, Japanese, American and European food in San Francisco.

NARRATIVE
TEXT 1
We all came to school early yesterday. Nobody was late. Miss Rossy was early too. She asked us in class about the holidays.
“ Where did you go during the holidays, John?” she asked John first.
“ I went to the sea-side during the holidays.” Answered John. “ I went swimming there.”
“Where did you go during the holidays?” she asked Mary. “ Did you stay at home?”
“ Yes I did. I helped my mother to wash and cook at home.”
“ What did you do during the holidays?” she asked James. “Did you have a good time then?”
“ Yes I did. I played all day and slept all night.”

TEXT 2

Match the part of the text on left with one on right. Draw lines to match them.

Holding her groceries tightly, Mrs. Mae scurried home to tell
her children about seeing the police chase a robber. Arriving at home, she was surprised to see soap bubbles drifting from the window.

Once upon a time there lived a little girl named Snow White. She lived with her aunt and uncle because her parents were dead.

She was very tired and hungry.


TEXT 3

THE CHIPMUNK THAT RAN AWAY

There once lived a nervous little chipmunk. She was always afraid that something terrible would happen to her.
One day, she said over and over again. Suppose the sky fell in, what would happen to me? She heard a slight noise. It was really only an apple that fell to the ground. But the little Chipmunk was so nervous that she was ready to believe anything and said in frightened voice, “The sky is falling in.” Then she ran away as fast as she could go.
Soon she met an old brother Chipmunk, who asked, “Where are you running to, little Chipmunk?”
And the nervous little Chipmunk answered, “I have no time to stop and tell you anything. The sky is falling in, and I am running away.”
“The sky is falling in, is it?” said the old brother Chipmunk, very much surprised. And he told the story to his brother Chipmunk, until at last there were a hundred brother Chipmunk shouting, “The sky is falling in.”
Soon the larger animals heard what the Chipmunks were saying. The Deer, the Sheep, the Pig, The Camel, the Tiger, and the Elephant began to say, “The sky is Falling in.”
Now the wise Lion heard all the noise and wondered what was happening. Then he stopped all the animals and asked, “What are you saying?” And the brother Chipmunks said, “Oh we heard it from that little Chipmunk!” And the Lion said, “Little Chipmunk, what made you say that the sky was falling in?” And the little Chipmunk said, “I saw it over by the tree.”
“Well,” said the lion,” Come with me and will show you how….”. “I am going to take you on my back.” And he took her on his back, and begged the animals to stay where they were until the returned. Then he showed the little Chipmunk how the apple had fallen upon the ground, making the noise that had frightened her. The little Chipmunk said, “yes, I see. The sky is not falling in.”
The Lion said, “Let’s go back and tell the other animals.”
So they went back. At last all the animals knew that the sky was not falling in, and there was peace once again in the land.

RECOUNT
TEXT 1

It was….(1)…..birthday last Sunday. On Friday, my sister and I went shopping at the….(2)……. We bought a nice…….(3)……..Then, we wrapped it in a blue paper. Blue is my grandpa’s favorites color.
On Saturday morning, my brother and I helped my sister making a birthday cake in the……(4)……….. it was big and beautiful …………(5)……. I wrote “Happy Birthday” on it. After that, we put some chocolate and a ……….(6)…….. on the top of the cake.
On Sunday evening, my uncle and my aunt came to my……..(7)……… they brought several bottles of soft drinks, and …………..(8)……….. for grandpa. Then, we sat together in the …………(9)……… finally, grandpa blew the candle and cut the cake while we were singing “Happy Birthday” song for him. After giving each of us a piece of cake, he opened the present. He told us that he liked the present, and he was very………(10)…………….

(Taken from: EOS, Erlangga)

Text 2

In the following exercise, you will learn Danny’s first experience travelling by plane.
Change the verbs in bracket into the correct form.
Close Text
Danny (be) on a plane. It (be) the first time for him. A stewardess always (help him). And she also (give) him food, drink, snack and candies.
He (think), “How kind she is!” Then he (hear) an announcement, “Good morning ladies and gentleman. Captain Gandung will fly this flight. It will fly at an altitude of 28.000 feet. Well, ladies and gentleman have a pleasant flight. “Danny (be) so excited that he (shut) his eyes to look outside at the clouds. “Wow, I am flying now”. He (think), “what an exciting experience.”

Complete Text
Danny was on a plane. It was the first time for him. A stewardess always helped him. And she also gave him food, drink, snack and candies.
He thought, “How kind she is!” Then he heard an announcement, “Good morning ladies and gentleman. Captain Gandung will fly this flight. It will fly at an altitude of 28.000 feet. Well, ladies and gentleman have a pleasant flight. “Danny was so excited that he shut his eyes to look outside at the clouds. “Wow, I am flying now”. He thought, “what an exciting experience.”

TEXT 3
Listen to the following song and put the words in the correct place.


Yesterday
(The Beatles)

Yesterday, all my troubles….(1)…. So far away
Now, it….(2)…. As though they’re here to stay
Oh I believe in yesterday
Suddenly, I’m not half the man I…..(3)… to be
There’s a shadow hanging over me
Oh yesterday, …..(4)……suddenly
Why she….(5)….. to go I don’t know
She wouldn’t say
I ………(6)….., something wrong, now I….(7)…..for yesterday
Yesterday, love……..(8)……. Such an easy game to play
Now I…….(9)……. A place to hide away
Oh, I …….(10)….. in yesterday
Mm Mm Mm Yesterday

TEXT 4
Complete a text.
Complete the following text with the correct forms of the verbs.

Shirley’s Day Off

Shirley enjoyed her day off yesterday. She …….(1)……..up late, …….(2) jogging in the park, …..(3)…… a long shower, and ……(4)…….. a big breakfast. In the afternoon, she ……(5)…….a movie with her sister. Then, she …….(6)…… groceries at the supermarket, and she……….(7)…. A big dinner for her parents. After dinner, Shirley and her parents …..(8)….. in the living room and talked. Shirley had a very nice day off yesterday.

TEXT 5
The teacher will tell you another story.
Listen to the story carefully.
After that, retell the story by filling in the blanks with suitable verbs in the following passage.

I am used to travelling by air and only on one occasion have I ever felt frightened. After taking off, we……….. low over the city. It slowly ………..high to the sky. But, suddenly it………… round and……. Back to the airport. An air-hostess ……. Us to keep calm and to get off the plane quietly as soon as it…… down. Everybody on board……..worried and we…… curious to find out what ………Later we……………… That there ………. A very important person on board. Earlier, somebody ……. The police that there….. a bomb on the plane. After we………, the police……..the plane carefully. Fortunately they…… not……. A bomb and five hours later we……..able to take off again.

TEXT 6
Maria Gomez

Maria Gomez was born in Peru. She grew up in small village. She began school when she was six years old. She went to elementary school, but she didn’t go to high school. Her family was very poor, and she had to go to work when she was thirteen years old. She worked on a assembly line in a shoe factory.
When Maria was seventeen years old, her family moved to the United States. First, they live in Los Angeles, and then they moved to San Francisco. When Maria arrived in the United States, she wasn’t very happy. She missed her friends back in Peru, and she didn’t speak one word of English. She began to study English at night, and she worked in a factory during the day.
Maria studied hard. She learned English, and she got a job as a secretary. Maria still studies at night, but now she studies advertising at a business school. She wants to work for an advertising company some day and write commercials.
Maria still misses her friends back home, but she communicates with them very often over the internet. She’s very happy now, and she’s looking forward to an exciting future.
Comprehension exercise
Put the following sentences in the correct order based on the biography above.
…… Maria’s family moved to the United States
…… Maria studies advertising now.
…. Maria grew up in a small village
…… Maria’s family moved to San Francisco.
…… Maria worked in a shoe factory
…… Maria began to study English at night
…… Maria went to elementary school
…… Maria’s family lived in Los Angeles
…… Maria got a job as a secretary

Tips UJian Nasional Bahasa Inggris

PENGKAJIAN DAN PEMBAHASAN KOMPETENSI UN YANG SULIT DIKUASAI SISWA
A. UNTUK READING SKILLS

1. INFORMASI TERSIRAT
• Apa itu informasi tersirat?
Informasi tersirat dalam teks adalah informasi yang diperoleh sebagai hasil kesimpulan pembaca berdasarkan clue-clue dalam teks seperti kata, bilangan, ungkapan, kalimat, dan lain-lain.

• Bagaimana menemukan informasi tersirat daam teks?
Misalkan ada sebuah pertanyaan: What is Mr. Aldi like? (Pak Aldi itu seperti apa orangnya?). Bila kita mencari jawaban soal ini dalam teks dan ternyata tidak ada jawabannya secara jelas, maka sebaiknya kita “mencurigai” pertanyaan itu menanyakan informasi tersirat dalam teks. Setelah itu barulah kita mencari clue-clue yang tepat dan berdasar clue-clue itu kita simpulkan informasi apa yang hendak disampaikan si penulis.

Misalkan teks yang dibaca diantaranya memuat kalimat-kalimat yang kita “curigai” sebagai clue-clue sebagai berikut:

“ This is Aldi ……… He always makes people laugh. People always wait for his program. ………………..”

Kalimat pertama: This is Aldi, belum menjadi clue. Demikian juga kalimat: People always wait for his program. Tetapi berdasarkan kalimat: He always makes people laugh, kita dapat menyimpulkan bahwa Anggora itu lucu orangnya. Misal pertanyaan lengkap soal pertanyaan di atas sebagai berikut:




What is Mr. Aldi like?
A. Kind
B. Funny
C. Serious
D. Clever
Bila kita baca jawaban di atas jelas bahwa jawaban yang tepat untuk pertanyaan di atas adalah B
• Informasi tersirat apa saja yang ditanyakan dalam UN?
Selain aneka informasi berdasarkan clue-clue dalam teks, bisa juga yang ditanyakan tujuan komunikatif teks. Untuk mengetahui ini kita perlu memahami struktur teks dan bagaimana ide dalam teks itu diorganisir (langkah retorika). Misalkan bila teks itu ber struktur orientation, events dan diakhiri dengan comment, maka teks itu merupakan teks recount dan tujuan komunikatifnya adalah to retell one’s past experience.

2. INFORMASI RINCI TERSURAT
• Apa itu informasi rinci tersurat?
Informasi rinci tersurat dalam teks adalah informasi yang tertera atau terdapat dalam teks tapi untuk mencarinya perlu membaca teks secara seksama. Biasanya informasi ini tercecer di sana sini dan kita harus mengumpulkannya. Ciri khas pertanyaan ini di antaranya memakai kata tanya why.

Selain itu ada pula pendapat lain yang terkait dengan informasi jenis ini. Misalkan ada kalimat yang berbunyi semalam saya pergi ke Bogor. Informasi ke Bogor naik apa, dengn siapa dan mengunjugi siapa menjadi informasi rinci.

• Bagaimana menemukan informasi rinci tersurat dalam teks?
Untuk menemukan informasi ini tentu saja kita harus memahami pertanyaannya terlebih dahulu.Misal pertanyaan itu memakai kata tanya why, maka kita perlu membaca kalimat-kalimat dalam teks yang merupakan alasan dari pertanyaan tersebut yang tempatnya bisa jadi berada di kalimat lain atau paragraph lain.

Misal:
Why are native animals in danger of extinction?

However, the greatest threat to native animals is posed by human beings. Although the hunting of some native animals by people is now illegal, as the population grows and residential areas increasingly take the place of bushland, natural food resources are destroyed. As a result, native animals are faced with extinction.

• Informasi rinci tersurat apa saja yang ditanyakan dalam UN?
Untuk menghadapi UN nanti ada baiknya bila informasi jenis ini disikapi juga dengan menyiapkan informasi tertentu sebagai bagian dari jenis ini.

informasi tertentu adalah informasi tentang apa, siapa, dimana dan bagaimana yang dapat dengan mudah ditemukan dalam teks.
Misal:
1. How far is Kasuarina cape from Sorong town?
2. What is the cape good for?

Named after the big casuarina trees which grow in the area, Kasuarina cape is just two kilometers from Sorong town on the Bird’s Head peninsula of northern Papua. It is good for swimming and recreation.


3. MENENTUKAN ARTI KATA/FRASA/KALIMAT.
• Apa itu arti kata?
Yaitu maksud yang terkandung di dalam suatu kata , atau kalimat.(Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Ciri khas pertanyaan arti kata ini sbb:
a. “It is weird”
What does the word “weird” in the sentence mean?
b. “It’s weird.”
The word “weird” means … .
c. “It’s weird.”
The word “weird” is similar in meaning to … .

• Bagaimana menemukan arti kata dalam teks?
Kata dalam bahasa Inggris bisa mempunyai beberapa arti. Coba perhatikan contoh berikut dan tebak apa arti kata love pada masing-masing kalimat:

a. I love watching old movies on TV.
b. Young children need unconditional love.
c. Music was his greatest love but he also liked ballet.
d. The score of the game was two love.

Tentu saja arti kata love di atas berbeda-beda satu sama lain. Hal ini tergantung pada context dan cotexnya. Makna kata love pada kalimat terakhir pasti bukan cinta karena tidak cocok dengan baik konteks maupun cotextnya. Karena terkait dengan olah raga dan lebih khusus lagi terkait pada score olah raga bisa ditebak kalau arti kata love itu adalah kosong (zero) bukan sama apalgi cinta. Jadi untuk menentukan arti kata mana yang tepat sangat tergantung pada konteks dan cotextnya.




• Arti kata apa saja yang ditanyakan dalam UN?
Suatu kata bisa memiliki arti konotasi dan denotasi. Terkait dengan arti kata ini dulu siswa sering dihadapkan pada pertanyaan tentang synonym dan antonym suatu kata. Untuk menghadapi UN nanti ada baiknya bila kita hanya memfokuskan pada arti dan synonym kata saja, seperti yang dicontohkan di atas.

4. MENENTUKAN NILAI MORAL TEKS
• Apa itu nilai moral teks?
Dalam bahasa Inggris ada teks yang memang dengan sengaja di tulis dengan tujuan untuk mengajarkan nilai-nilai moral terentu. Tes yang dimaksud adalah teks berbentuk narrative. Namun demikian perlu dipahami bahwa tidak semua teks narrative memuat pengajaran nilai moral.

Ciri khas pertanyaan tentang nilai moral ini adalah diantaranya:

a. What is the moral value of the text?
b. What moral value can you learn from the text?
c. What do you learn from the text?

• Bagaimana menentukan nilai moral suatu teks narrative?
Nilai moral suatu teks dapat dipahami dari kalimat-kalimat yang digunakan dalam teks dan biasanya kalimat itu menunjukkan perbuatan-perbuatan yang patut diteladani orang.

Namun demikian bisa juga terjadi tidak menunjukkan secara langsung sehingga kita mesti menarik suatu kesimpulan nilai moral apa yang hendak disampaikan.

Read the text and answer the question.

One day, a man who made his living tricking people stopped a good woman on the road.
“Who are you?” asked the woman. “Where do you come from?”
“I fell from the sky?” The man replied craftily.
“Oh really.” The woman’s face lit up. “Then maybe you have met my husband. He died last year.”
“Certainly I know him, but he is not doing very well. He hasn’t found a job yet and he hasn’t got enough food to eat or enough clothes to wear.”
“The poor man!” cried the woman. “If I give you some clothes, can you take them up to him?”
“No, I’m sorry but it’s forbidden to take clothes into paradise,” replied the man. “But I think I can manage to smuggle some money to him. Nobody would find a little money bag hidden in a pocket.”
“Oh, thank you, then please take this. It’s all my savings,” The woman gave the man a little pile of money. She was so grateful to him for doing her such a kind service.
“Well, who would have thought”, she kept repeating, “that in paradise my husband would be lacking even the bare necessities.”


What is the moral value that you can learn from the story?
a. Good people deserve good rewards.
b. Tricky people often deceive the stupid ones.
c. There is life that people have after their death.
d. Do not be a bad man for you can hurt people’s feeling.


B. UNTUK WRITING SKILLS
1. Melengkapi teks dengan kata-kata yang tepat.
Salah satu bentuk kemampuan menulis yang diuji dalam UN adalah kemampuan menentukan kata yang tepat untuk melengkapi suatu paragraph/ bacaan rumpang. Soal seperti ini dikenal dengan cloze test.

• Apa itu cloze test?
A test of comprehension and grammar in which a language student supplies appropriate missing words omitted from a text. Microsoft® Encarta® 2008.

Bentuk cloze test dalam UN tentu saja tidak mesti sama seperti cloze test murni dimana biasanya kata yang dihilangkan dalam cloze test pada kata ke n tertentu. Kata yang dihilangkan dalam UN hanya kata-kata tertentu yang memang ingin diuji penggunaannya dalam teks.


• Kata apa saja yang akan diujikan penggunaannya?
Kata-kata yang akan diuji meliputi: noun (baik bentuk tunggal maupun jamaknya), Pronoun(s) dengan segala bentuknya baik sebagai subjek maupun objek, verb dengan segala bentuknya yang meliputi tenses untuk siswa SMP, adverb misalanya bentuk adverb of manner, conjunction baik yang ordinate maupun subordinate, adjective dan preposition.

• Bagaimana menentukan kata yang tepat untuk melengkapi teks?

Misal:
Choose the best words to complete the text.
The biggest dolphins are killer whales (also called orcas). A killer whale can …(21) to 32 feet (9.8 meters) long and weigh more than 12,000 pounds (5,400 kilograms). The … (22) is the tucuxi dolphin, which grows about 4 feet (1.2 meters) long and weighs about 110 pounds (50 kilograms).
Common dolphins and bottlenose dolphins are the kinds of dolphins you might see at a zoo or aquarium. Out in the ocean, spinner dolphins do flips and spins as they leap through the … (23).
Most dolphins live in oceans and seas all over the world. A few kinds of dolphins, called river dolphins, live in the fresh water of rivers.

21. a. develop b. grow c. raise d. go
22. a. biggest b. widest c. longest d. smallest
23. a. water b. island c. ocean d. air

Contoh pembahasan no 21:
Dengan memperhatikan kata dolphin, 32 feet ..long, 12,000 pounds (5,400 kilograms) kita dapat menentukan bahwa kata-kata itu terkait dengan pertumbuhan dolphin (grow) bukan aktivitas perginya dolphin (go), atau bangkitnya (raise). Kata develop walaupun maknanya bisa sesuai tapi tidak cocok untuk dipakai pada binatang ikan. Dengan demikian jawaban soal ini adalah B.

Berdasarkan contoh di atas jelas bahwa untuk dapat menjawab soal ini, siswa harus memahami topic, vocabulary, pola kalimat dan idea organization. Untuk no 23, bagian kata yang dihilangkan adalah kata benda. Berdasar clue yaitu kata flips dan spins maka dapat disimpulkan bahwa pilihan yang sesuai adalah air.

SKL Ujian Nasional Bahasa Inggris

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Ujian Nasional SMP/ MTs
Mapel Bahasa Inggris


No
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)

KEMAMPUAN YANG DIUJI
1 READING (Membaca)
Memahami makna dalam wacana tertulis pendek baik teks fungsional maupun esai
sederhana berbentuk deskriptif (descriptive, procedure, maupun report) dan naratif (narrative dan recount) dalam konteks kehidupan sehari-hari.

1. Menentukan gambaran umum, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, makna atau/frasa/kalimat dalam teks berbentuk “caution”
2. Menentukan gambaran umum, pikiran utama,informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk kartu ucapan (greeting card)
3. Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat teks berbentuk pesan pendek (short message)
4. Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna atau/frasa/kalimat teks berbentuk undangan (invitation)
5. Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk pengumuman (announcement)
6. Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dari teks deskriptif (descriptive)
7. Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk “recount”.
8. Menentukan gambaran umum, pikiran utama,informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk “procedure”
9. Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk “narrative”
10. Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk label
11. Menentukan gambaran umum, pikiran utama,informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk laporan (report)
12. Menentukan gambaran umum, pikiran utama,informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks iklan (advertisement)
13. Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk surat (letter)

2
WRITING (Menulis)

Mengungkapkan makna secara tertulis teks fungsional pendek dan esai sederhana berbentuk deskriptif (descriptive, procedure, maupun report) dan naratif
(narrative dan recount) dalam konteks kehidupan sehari-hari.



1. Menentukan kata yang tepat untuk melengkapi teks laporan (report) yang pendek.
2. Menentukan susunan kata yang tepat untuk membuat kalimat
3. Menentukan susunan kalimat yang tepat untuk membuat paragraph

Ajak Siswa Menikmati Sastra

Ajak Siswa Menikmati Sastra!
Oleh: Habib Adnan P.

Pengajaran dan pembelajaran bahasa dan sastra, sebagai bagian dari produk budaya, dalam dunia pendidikan memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan pintu utama untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu yang lain. Hal tersebut dikarenakan materi sastra sangat erat kaitannya dengan unsur-unsur kesusastraan, keindahan bahasa, keanggunan ekspresi, kesederhanaan ungkapan, kedalaman makna, muatan humor, ungkapan bahasa sehari-hari, nilai-nilai kemanusiaan dan juga muatan budaya yang sangat bernilai pendidikan dan dan bisa meningkatkan wawasan serta cakrawala peserta didik.
Selama ini, para pengajar dan peminat sastra pada umumnya menganggap bahwa pengajaran kesusastraan di dunia pendidikan memang kurang memuaskan. Peningkatan dan pembaharuan perlu dilaksanakan sehingga kita tidak lagi menghasilkan siswa yang memahami bahasa (sastra) secara “hampa”. Istilah ini muncul karena sebagian besar anak didik kita tahu banyak tentang materi bahasa dan sastra tetapi “kering” akan nilai kesusastraan yang terkandung di dalamnya.
Ranah afektif berbahasa yang menyangkut rasa, karsa, intuisi atau juga sensitifitas kebahasaan tidak bisa mereka nikmati. Hal inilah yang kemudian disebut oleh seorang pakar bahasa sebagai ‘the untrodden ways’, yakni pengabaian aspek kesusastraan yang mengakibatkan hilangnya unsur kesusastraan dalam bahasa (Brumfit, 1987: 133). Akibatnya, mereka tidak bisa menikmati dan memiliki perasaan serta pikiran kritis terhadap nilai-nilai keindahan, kemasyarakatan, beserta kehidupan sekitarnya.
Dari permasalahan di atas (ketidakmampuan siswa untuk menikmati sastra) bisa disimpulkan bahwa faktor utama dari tidak hadirnya ranah kesusastraan dalam pengetahuan bahasa siswa adalah kurangnya apresiasi sastra. Apresiasi sastra pada dasarnya adalah kegiatan menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra (Effendi, 2002: 6). Akan tetapi perlu juga kita pahami bahwa menikmati sastra lewat sebuah apresiasi pada dasarnya tidak terhenti pada definisi apresiasi sastra itu sendiri. Hal itu disebabkan karena tidak semua definisi bisa menggambarkan pengertian sesuatu sebagai perilaku yang konkret. Padahal, kekonkretan apresiasi sastra akan lebih mudah dipahami daripada sebuah definisi.
Sebagai contohnya adalah perilaku anak kecil yang sedang belajar berbicara, dia dengan sangat asyik bercakap-cakap dengan bonekanya. Atau contoh lain ketika dia bermain mobil-mobilan dengan menirukan derum suara mobil yang pernah didengarnya. Kedua perilaku tadi sangat mirip dengan perilaku yang diperlihatkan dalam karya sastra, tidak berpura-pura, tetapi sewajarnya, tidak sembunyi-sembunyi tetapi terus terang, tidak bermuka dua, tetapi jujur, tidak diam tetapi aktif menciptakan hal-hal yang baru dengan sungguh-sungguh, penuh fantasi dan imajinasi (daya bayang).
Demikianlah seyogyanya kita mengajarkan sastra kepada anak didik kita. Mereka harus kita ajak menikmati karya sastra dengan mengevaluasi apakah anak didik kita sudah bisa melakukan apresiasi, memperoleh kesadaran, kesenangan dengan pengajaran dan pembelajaran sastra yang mereka lakukan. Seorang anak yang memiliki kemampuan ini biasanya peka pikiran kritisnya dan peka perasaannya. Artinya, ia akan mudah tersentuh, tertarik, terpikat oleh cipta sastra dengan pikiran yang kritis dan perasaan yang baik. Ia gemar membaca sajak, cerita, dan drama, gemar membicarakannya, gemar mendengar sajak dideklamasikan atau cerita dibacakan atau menyaksikan drama yang dipentaskan.

TERBUKA TERHADAP APRESIASI SASTRA

Tujuan dari pengajaran dan pembelajaran bahasa dalam dunia pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan atau kompetensi komunikatif (communicative competence). Selain itu, pengajaran dan pembelajaran bahasa juga dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik akan keterkaitan bahasa dan budaya, yang dalam hal ini erat kaitannya dengan kemampuan atau kompetensi kesusastraan (literary competence).
Pada kenyataannya, proses pengajaran dan pembelajaran bahasa kita secara umum, baik Bahasa Indonesia ataupun bahasa asing (Arab, Inggris, dan yang lain), belum bisa meletakkan kedua kompetensi bahasa (communicative dan litetary) tersebut secara proporsional. Proses pengajaran dan pembelajaran yang dilakukan masih teralienasi atau terasingkan dari sentuhan pengenalan budaya, atau lebih khususnya karya sastra. Hal ini terjadi karena sebagian besar dari proses pengajaran dan pembelajaran bahasa mengabaikan atau bahkan memutuskan interaksi dan hubungannya dengan materi yang bernuansa sastra. Padahal sesungguhnya berbagai bentuk kesusastraan pada hakekatnya adalah bagian dari aspek bahasa yang sudah semestinya dipelajari bersamaan dengan aspek-aspek kebahasaan dan jenis keterapilan berbahasa yang lain.
Bukti nyata dari permasalahan di atas bisa kita lihat pada penerapan kurikulum pengajaran dan pembelajaran bahasa dalam dunia pendidikan saat ini. Kurikulum pelajaran bahasa yang ada, lebih menekankan pada tuntutan agar siswa menguasai unsur-unsur bahasa dengan mengabaikan aspek budayanya, termasuk sastra. Maka tidaklah aneh jika kompetensi dasar (KD) ataupun juga standar kompetensi (SK) yang harus dikuasai siswa lebih mengedepankan fungsi bahasa sebagai alat berkomunikasi baik secara lisan ataupun tertulis. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertiannya sebagai kemampuan berwacana, yakni memahami dan menghasilkan teks lisan atau tertulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis). Selain itu, kurikulum juga lebih menekankan pada tuntutan siswa untuk menguasai unsur-unsur bahasa seperti: kosakata, struktur dan pola kalimat, pelafalan, intonasi dan sebagainya.
Melihat kenyataan seperti yang telah disebutkan itu di atas, sesungguhnya mudah dilacak ke sumbernya karena akar permasalahan yang sebenarnya adalah kebijakan pemerintah. Dalam hal ini pemerintah diwakili oleh penyusun kurikulum yang didominasi oleh para pakar linguistik (linguist), dan barangkali tidak melibatkan pakar sastra dan budaya serta para pakar lain dari berbagai disiplin ilmu yang semestinya dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
Akibat dari model kurikulum seperti yang dirumuskan di atas adalah tumbuh suburnya aspek kognitif atau penalaran yang berpeluang besar untuk terus merebak dan mekar. Sedangkan ranah afektif yang menyangkut rasa, karsa, intuisi atau juga sensitifitas kebahasaan yang lain tidak memiliki peluang untuk berkembang. Padahal sudah seharusnya, sebagaimana tujuan awal dari proses pengajaran dan pembelajaran bahasa, antara kemampuan komunikatif (communicaative competence) yang termasuk pada ranah kognitif dan kemampuan kesusastraan (literary competence) harus betul-betul disampaikan secara seimbang. Sudah seharusnya kedua aspek ini tumbuh berkembang selaras di dalam diri anak didik kita. Tetapi sekali lagi, di dalam perjalanan waktu yang panjang, aspek afektif seringkali dikorbankan. Unsur-unsur kesusastraan, keindahan bahasa, keanggunan ekspresi, kesederhanaan ungkapan, kedalaman makna, muatan humor, ungkapan bahasa sehari-hari, nilai-nilai kemanusiaan tetapi juga muatan budaya yang sangat bernilai pendidikan dan peningkatan wawasan semestinya ikut diajarkan di dalam upaya menangkap “semangat dan rasa” dalam berbahasa (Siswantoro, 2002: vii).
Satu hal yang harus diingat oleh para perumus kurikulum, jika mereka mengabaikan atau mungkin alpa dalam mengambil keputusaan adalah tidak dipertimbangkannya secara sungguh-sungguh keberadaan sastra dalam bahasa. Selagi aspek kesusastraan yang merupakan bagian dari bahasa tidak dihadirkan secara proporsional di dunia Pendidikan kita, maka boleh jadi kita tidak akan bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari proses pengajaran dan pembelajaran bahasa yang kita harapkan.
Pengirim: Habib Adnan Prihatin
Peminat dan Pemerhati Sastra Pendidikan
Pengajar di SMP Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta